Ratusan Warga Jambi Korban Pengaruh Kelompok NII Kembali ke NKRI

    Ratusan Warga Jambi Korban Pengaruh Kelompok NII Kembali ke NKRI

    JAMBI - Usaha keras Densus 88 Anti Teroris Polri untuk membersihkan Provinsi Jambi dari pengaruh paham radikal yang berpotensi mengancam kesatuan, persatuan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), terus dilakukan dan mulai menunjukkan hasil.

    Buktinya, bekerja sama dengan Kepolisian Daerah Jambi, Densus 88 Anti Teror Polri berhasil menyadarkan dan mengajak 252 orang warga dari pelosok 11 kabupaten kota yang sempat bergabung (terafiliasi) dengan jaringan organisasi Terlarang NII (Negara Islam Indonesia), kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi, NKRI.

    Dengan berbagai latar-belakang jenis kelamin, status, usia dan profesi, 252 warga yang terpapar paham NII, Kamis petang (25/7), dengan penuh kesadaran meninggalkan paham sesat dari kelompok NII melalui acara Cabut Baiat dan Ikrar Setia NKRI yang dipusatkan di Lapangan Hitam Polda Jambi.

    Diiringi lagu kebangsaan Indonesia Pusaka, seusai tangkai acara cabut baiat, warga terpapar jaringan NII, silih berganti mencium bendera merah putih.

    Kapolda Jambi Inspektur Jenderal  Rusdi Hartono mengharapkan, ratusan warga terpapar, pasca pencabutan baiat dan ikrar setia NKRI terbilang terbanyak pertama di tanah air, diharapkan bisa menularkannya kepada warga terpapar lainnya yang belum sadar, untuk menanggalkan  pengaruh pemahaman NII.

    Untuk diketahui, di Jambi,   gerakan kelompok NII mulai berkembang dari tahun 1987.Dibawa oleh Muthasor Harbi - - yang menjabat Menteri  Pendidikan sekaligus Dewan Imamah di NII - -  di wilayah Koto Lolo, Kabupaten Kerinci/Kota Sungai Penuh. Memanfaatkan kondisi sosial dan geografis Jambi wilayah yang luas dengan akses yang terbatas memudahkannya penyebaran ideologi tersebut.

    Tokoh-tokoh lokal yang terpengaruh dengan visi dan misi sesat membuat NII bergabung dan mendukung gerakan.Melibatkan banyak kalangan. Mulai dari pelajar, mahasiwa, tokoh agama, tokoh masyarakat, tenaga pengajar, tersebut mulai dari masyarakat, mahasiswa, tokoh agama, tokoh masyarakat sampai ke aparatur sipil negara (ASN).

    Sementara itu, saat diberi kesempatan memberikan testimoni, salah seorang warga terpapar Hadiyanto, menyatakan organisasi NII adalah nyata-nyata sesat dan patut dijauhi dan  ditinggalkan.

    Sukses penyadaran ratusan warga Jambi dari doktrin sesat kelompok NII, dikatakan Rusdi Hartono merupakan hasil kerja sama dan kolaborasi Densus 88 Anti Teror Polri bersama Polda Jambi dan seluruh stakateholder terkait di wilayah Povinsi Jambi.(IS)

    jambi nkri nii
    solmi

    solmi

    Artikel Sebelumnya

    Tim Gabungan Bentengi Perbatasan Jambi -...

    Artikel Berikutnya

    Pemkab Merangin Raih Penghargaa Pergerakan...

    Berita terkait